Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Boyolali Featured KPPS Pilihan

    Sesak Napas Usai Bertugas, Ketua KPPS Boyolali Meninggal - Beritasatu

    2 min read

      

    Sesak Napas Usai Bertugas, Ketua KPPS Boyolali Meninggal

    Sabtu, 17 Februari 2024 | 16:42 WIB
    JL
    MF
    Diduga mengalami kelelahan saat bertugas menjadi KPPS, seorang warga di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia, Sabtu, 17 Februari 2024.
    Diduga mengalami kelelahan saat bertugas menjadi KPPS, seorang warga di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia, Sabtu, 17 Februari 2024. (Beritasatu.com/Joko Laksono)

    Boyolali, Beritasatu.com - Diduga mengalami kelelahan saat bertugas menjadi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), seorang warga di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

    ADVERTISEMENT

    Suasana duka menyelimuti keluarga almarhum, para kerabat dan tetangga berdatangan ke rumah duka. Almarhum Didik Wahyudi merupakan ketua KPPS TPS 7 Desa Salakan.

    Teman almarhum, Maryanto mengatakan bahwa almarhum Didik Wahyudi sempat mengeluh kelelahan saat penghitungan suara dan oleh temannya disuruh istirahat. Setelah selesai bertugas, ia pulang ke rumah dan mengeluh sesak napas kemudian oleh keluarga dibawa ke rumah sakit.

    BACA JUGA
    ADVERTISEMENT

    “Awalnya almarhum sempat mengeluh kecapean saat penghitungan suara. Namun mereka kan harus menyelesaikan tugasnya, setelah selesai bertugas pulang ke rumah. Pada esok harinya baru dibawa ke rumah sakit,” kata Maryanto kepada Beritasatu.com, Sabtu(17/2/2024).

    Sementara itu, petugas PPK Kecamatan Teras Boyolali, Pitut mengatakan bahwa Didik Wahyudi merupakan sosok orang yang bertanggung jawab karena saat bertugas terus bekerja keras dari persiapan hingga penghitungan suara.

    BACA JUGA

    “Didik orangnya tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, mulai dari pemungutan suara yang dimulai dari pukul 7.00 WIB pagi hingga selesai penghitungan suara. Bahkan Mas Didik juga ikut mengantarkan kotak suara ke kecamatan bersama petugas KPPS lainnya sampai subuh,”kata dia.

    Pitut menambahkan, Didik Wahyudi menjalani perawatan di rumah sakit selama satu malam dan esok harinya (Sabtu) dinyatakan meninggal dunia. Namun, sebelumnya korban telah dinyatakan sehat oleh tim medis sebelum dilantik menjadi KPPS.

    “Mas Didik ini pada Jumat sore dibawa ke rumah sakit dan pada Sabtu pagi sudah dinyatakan meninggal dunia. Mas Didik meninggalkan dua anak yang satu sudah bekerja,”tambahnya.  

    Komentar
    Additional JS