Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home DBD Demam Berdarah Dengue Featured Kesehatan Pilihan Wolbachia

    Kemenkes Tegaskan Tak Ada Korelasi Keganasan DBD dengan Nyamuk Wolbachia - detik

    1 min read

     

    Kemenkes Tegaskan Tak Ada Korelasi Keganasan DBD dengan Nyamuk Wolbachia

    Jakarta 

    -

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memastikan tak ada korelasi antara peningkatan kasus DBD dengan pelepasan nyamuk ber-wolbachia. Selain itu tidak ada hubungan antara penyebaran nyamuk ber-wolbachia dengan tingkat keganasan nyamuk Aedes aegypti.

    "Secara keseluruhan karakteristik dan gejalanya sama. Bahkan, tidak ada perbedaan jumlah nyamuk Aedes aegypti sebelum dan setelah wolbachia dilepaskan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4/2024).

    Maxi mengatakan penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia dipastikan aman karena memanfaatkan bakteri alami wolbachia yang ada pada serangga dan telah melalui proses penelitian yang cukup panjang. Penelitian teknologi wolbachia dilakukan di Yogyakarta selama 12 tahun, yakni dari 2011 sampai 2023.

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Penyebaran nyamuk ber-wolbachia telah terbukti efektif menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta. Sejak pertama kali disebar pada tahun 2017, nyamuk ber-wolbachia telah terbukti mampu menurunkan 77 persen angka kejadian dengue dan 86 persen kejadian masuk rumah sakit.

    Di Indonesia, analisis risiko diinisiasi oleh Kemenristekdikti dan Balitbangkes Kemenkes dengan melibatkan 20 orang dari berbagai kepakaran. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pelepasan nyamuk ber-wolbachia memiliki risiko yang sangat rendah.

    "Yang mana dalam 30 tahun ke depan, peluang peningkatan bahaya dari penyebaran aedes aegypti ber-wolbachia dapat diabaikan (negligible)," tandasnya.

    Simak Video "308 Ember Nyamuk Wolbachia Disebar di Ujungberung Bandung"

    (kna/kna)

    Komentar
    Additional JS