Sering Haus Tak Selalu karena Dehidrasi, Diabetes Bisa Mengintai - MerahPutih
Sering Haus Tak Selalu karena Dehidrasi, Diabetes Bisa Mengintai - MerahPutih

Haus Tak Selalu karena Dehidrasi, Diabetes Bisa Mengintai
Ilustrasi air putih. (Unsplash/Brendan)
Merahputih.com - Merasa haus tak selamanya menandakan tubuh memberikan sinyal kamu kurang minum. Penyakit berat seperti diabetes juga memiliki gejala haus.
Dilansir dari laman Mayoclinic, penderita diabetes kerap merasa haus, yang menjadi gejala umum pada penyakit ini. Bedanya, penderita diabetes akan merasa haus dan diikuti dengan kondisi sering buang air kecil.
Penderita diabetes akan merasa haus karena ginjal dipaksa untuk bekerja berlebihan akibat adanya penumpukan glukosa di dalam darah. Untuk menyerap kelebihan gula tersebut, organ ginjal harus bekerja ekstra.
Ketika ginjal tidak dapat mengimbanginya, gula berlebih akan dibuang ke urine sekaligus membawa serta cairan dari jaringan tubuh. Hal inilah yang memunculkan kondisi dehidrasi, diikuti dengan rasa haus yang sering.
Baca juga:
Paparan Cahaya Terang Ponsel di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes
American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar orang dewasa memulai skrining diabetes pada usia 35 tahun. Sementara bagi seseorang kelebihan berat badan dan memiliki faktor risiko tambahan untuk pradiabetes atau diabetes tipe 2, ADA mengimbau agar segera melakukan skrining sebelum menginjak usia 35 tahun.
Selain sering mengalami kondisi haus dan sering buang air kecil, tanda seseorang mengidap diabetes biasanya juga mengalami kelelahan karena tingginya kadar gula darah. Hal ini membuat tubuh kesulitan untuk mengubah gula sebagai energi.
Kemudian tanda lain seseorang mengidap diabetes adalah penglihatan kabur. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk lensa mata.
Jika tidak segera ditangani maka diabetes juga bisa menyebabkan kebutaan.
Penderita diabetes juga sering mengalami kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki akibat banyaknya gula darah yang memengaruhi sistem kerja saraf. (tka)

Berita Terkait
Fun
Olahraga Ringan Jelang Waktu Tidur Bantu Perbaiki Kualitas Istirahat
Beberapa gerakan olahraga ringan dapat dilakukan untuk bantu kualitas istirahat saat tidur malam.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 Juli 2024

Fun
Sering Tunda Makan Malam Tingkatkan Risiko Depresi Pekerja
Studi menemukan pengaruh menunda waktu makan malam dan tingkat depresi hingga gangguan kecemasan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 Juli 2024

Fun
Ahli Gizi: Pengidap Diabetes Jangan Berlebihan Konsumsi Buah
Pengidap diabetes sebaiknya memilih buah-buahan yang seratnya larut dalam air.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 Juli 2024

Fun
Fakta di Balik Mitos Makan Telur Bikin Bisulan
Keyakinan telur menyebakan bisulan adalah hoaks.
Wisnu Cipto - Senin, 22 Juli 2024

Hiburan & Gaya Hidup
Napas Bau Urine Bisa Jadi Gejala Penyakit Ginjal
Bau napas penderita ginjal punya ciri khas, yakni seperti amonia atau urine.
Dwi Astarini - Senin, 22 Juli 2024

Video
Tablet Tambah Darah Penting bagi Anak Perempuan
Tablet tambah darah masih dianggap kurang penting dikonsumsi bagi perempuan. Padahal, TTD sendiri punya manfaat yang signifikan untuk masa depan anak perempuan.
Rezita Kesuma - Minggu, 21 Juli 2024

Fun
Haus Tak Selalu karena Dehidrasi, Diabetes Bisa Mengintai
Salah satu gejala diabetes ialah pasien merasa haus.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 21 Juli 2024

Indonesia
Rumah Sakit Umum Pusat Disorot KPI Jateng, Kurang Informatif ke Publik
RSUP yang berada di Daerah dan BUMD menjadi lembaga yang kurang informatif ke publik.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 20 Juli 2024

Fun
Usia dan Kualitas Sperma Bisa Sebabkan Bayi Tabung Gagal
Penyebab bayi tabung gagal.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 20 Juli 2024

Fun
Volume Ejakulasi Tidak Memengaruhi Kesuburan
Saat ejakulasi jumlah volume semen yang keluar bisa banyak atau sedikit.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 19 Juli 2024
