Waspadai Campak Rubella, Lindungi Anak dengan Imunisasi RRI
Kesehatan,
RRI.co.id - Waspadai Campak Rubella, Lindungi Anak dengan Imunisasi

KBRN, Nunukan: Meski sering dianggap telah punah, penyakit campak dan rubella ternyata masih ditemukan di sejumlah wilayah Indonesia. Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, karena kedua penyakit ini sangat menular dan berisiko tinggi, terutama pada anak-anak.
Campak dan rubella sama-sama disebabkan oleh infeksi virus yang menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk atau bersin. Keduanya dapat menimbulkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani, termasuk radang paru-paru, infeksi otak, hingga kelainan bawaan pada bayi.
Campak ditandai dengan demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh. Bintik putih di dalam mulut (Koplik's spots) juga menjadi ciri khas campak.
Sementara itu, rubella atau yang dikenal sebagai “campak Jerman” biasanya memiliki gejala lebih ringan. Anak penderita rubella umumnya mengalami demam ringan, ruam selama tiga hari, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi, terutama pada remaja atau dewasa.
Virus rubella dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin. Penularan ini berisiko menyebabkan kelainan bawaan seperti tuli, kebutaan, dan kelainan jantung bawaan, yang dikenal sebagai Sindrom Rubella Kongenital (CRS).
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk campak maupun rubella. Oleh karena itu, pencegahan melalui imunisasi menjadi langkah paling efektif.
Kemenkes RI merekomendasikan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sebagai proteksi utama bagi anak-anak. Vaksin ini diberikan pertama kali saat anak berusia 9–12 bulan, dan dilanjutkan dengan dosis penguat (booster) pada usia 5–6 tahun atau saat anak duduk di kelas 1 SD.
Imunisasi MMR bisa didapatkan secara gratis di berbagai fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, rumah sakit pemerintah, serta sekolah dalam program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
Selain imunisasi, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan dari penderita juga menjadi langkah penting. Orang tua dihimbau untuk rutin mencuci tangan anak dan membatasi kontak dengan individu yang terinfeksi. (Sumber: Kemenkes RI)