Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kisah Inspirasi Kisah Inspiratif

    Kisah Inspiratif Perempuan Pasuruan Bangun Bisnis Logistik, Kini Catat Omzet Rp20 Miliar - Singgalang Riau

    6 min read

     

    Kisah Inspiratif Perempuan Pasuruan Bangun Bisnis Logistik, Kini Catat Omzet Rp20 Miliar - Singgalang Riau

    25 Agustus 2025, 09:20 WIB


    Ilustrasi kisah sukses Wanita buka bisnis Impor dari Nol. (Foto: Canva/kanal Youtube Naik Kelas)

    SINGGALANG - Tidak semua orang berani meninggalkan karier mapan demi membangun usaha dari nol. Namun, itulah pilihan berani yang diambil Asmaul Husna, perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur.

    Seperti dikutip dari video unggahan kanal Youtube Naik Kelas yang berjudul 'Modal Nekat! Sekarang Sukses Bisnis Impor Omzet 20 Miliar' dikutip pada Senin, 25 Agustus 2025.

    Dengan modal hanya Rp7,5 juta, ia memberanikan diri merintis international freight forwarding, sebuah bisnis logistik yang biasa membutuhkan modal hingga ratusan juta rupiah.

    “Waktu itu minimal modalnya Rp250 juta. Tapi saya hanya punya sekitar Rp5 sampai 7,5 juta. Bisa dibilang benar-benar modal nekat. Saya tidak punya banyak uang, tapi saya punya mimpi besar,” kenang Asmaul saat ditemui.

    Langkah itu semakin berat karena ia harus mengorbankan posisinya yang sudah strategis di perusahaan tempatnya bekerja.

    Namun, hatinya terpanggil untuk membantu adik-adiknya yang belum memiliki pekerjaan.

    “Saya resign bukan karena tidak betah, tapi karena saya nggak tega melihat adik-adik saya menganggur. Sebagai kakak tertua, saya merasa harus bertanggung jawab terhadap mereka dan keluarganya,” ujarnya.

    Cerita Awal Memulai Bisnis

    PT L Asatran resmi berdiri pada 2005. Awalnya, usaha ini hanya dikelola oleh Asmaul dan dua adiknya. Mereka melayani jasa pengiriman barang dalam skala kecil sambil terus belajar seluk-beluk ekspor impor.

    “Kami mulai dengan sangat sederhana. Bahkan untuk menggaji karyawan saja harus dicicil. Rasanya nggak tega, tapi kondisi waktu itu memang modal sangat terbatas. Yang penting usaha tetap jalan,” katanya.

    Meski sederhana, Asmaul selalu menjaga prinsip. “Saya berpegang pada kejujuran. Kalau memang ada pekerjaan yang margin-nya kecil bahkan nyaris nggak ada untungnya, saya tetap kerjakan. Karena bagi saya, tanggung jawab ke customer itu nomor satu,” tegasnya.

    Ilustrasi kisah sukses Wanita buka bisnis Impor dari Nol. (Foto: Canva/kanal Youtube Naik Kelas)
    Ilustrasi kisah sukses Wanita buka bisnis Impor dari Nol. (Foto: Canva/kanal Youtube Naik Kelas)

    Tantangan dalam Mengembangkan Usaha

    Seiring berjalannya waktu, tantangan semakin besar. Sebagai perempuan di industri yang didominasi laki-laki, ia kerap dipandang sebelah mata.

    “Kadang saya diremehkan hanya karena saya perempuan. Ada yang menganggap saya nggak mampu. Tapi justru itu yang bikin saya semangat membuktikan bahwa perempuan juga bisa,” ungkapnya.

    Bukan hanya soal gender, Asmaul juga pernah mengalami ujian berat saat ditipu rekan bisnis. Ia harus kehilangan uang Rp125 juta akibat pengembalian pajak impor yang tidak diserahkan kepadanya.

    “Hampir setiap pagi saya datangi rumahnya, memohon supaya uang itu dikembalikan. Tapi dia tetap tidak bergeming. Itu masa-masa saya benar-benar down,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

    Namun, Allah memberi jalan. Salah satu customer memberi keringanan agar ia bisa membayar secara bertahap.

    “Saya terharu sekali. Ternyata masih ada orang baik yang mau memahami keadaan saya. Dari situ saya belajar bahwa doa dan kejujuran akan selalu menemukan jalannya,” ucap Asmaul.

    Strategi Bangkit Mengembangkan Usaha

    Pelan tapi pasti, PT L Asatran mulai berkembang. Salah satu strategi Asmaul adalah selalu menyesuaikan diri dengan regulasi impor-ekspor yang dinamis.

    “Banyak importir pemula yang gagal karena tidak memahami regulasi. Makanya saya selalu edukasi customer agar semua dokumen siap. Dengan begitu biaya bisa ditekan dan proses lancar,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengutamakan kedekatan dengan customer. Bagi Asmaul, setiap klien punya model bisnis berbeda sehingga harus dipahami dengan detail.

    “Kita tidak sekadar mengurus barang, tapi juga memberi advice. Misalnya barang frozen harus dijaga suhunya dengan kontainer reefer. Kalau salah handling, ruginya bisa miliaran,” tuturnya.

    Ilustrasi kisah sukses Wanita buka bisnis Impor dari Nol. (Foto: Canva/kanal Youtube Naik Kelas)
    Ilustrasi kisah sukses Wanita buka bisnis Impor dari Nol. (Foto: Canva/kanal Youtube Naik Kelas)

    Kesuksesan yang Diraih Asmaul Hingga Sekarang

    Kerja keras itu berbuah manis. Saat ini PT L Asatran menangani berbagai klien besar, mulai dari distribusi benih jagung ke seluruh Indonesia hingga ekspor-impor barang ke Arab Saudi, Hongkong, hingga China. Bahkan, perusahaan ini pernah menangani impor 400 ton plat besi untuk BUMN.

    Dari hanya tiga orang di awal, kini PT L Asatran mempekerjakan sekitar 20 karyawan, sebagian besar masih anggota keluarga.

    “Awalnya tujuan saya membuka usaha memang untuk menolong keluarga. Alhamdulillah sekarang bisa membuka rezeki untuk lebih banyak orang,” ujarnya.

    Dari segi aset, ia kini memiliki dua unit ruko, workshop, beberapa kendaraan operasional, dan lahan tanah.

    “Kalau ditanya soal harta, bagi saya semua ini anugerah. Yang penting saya bisa bahagiakan keluarga, bawa orang tua haji, umrah, dan anak-anak bisa sekolah dengan baik. Itu sudah lebih dari cukup,” kata Asmaul penuh syukur.

    Rencana Masa Depan Usaha

    Meski sudah sukses, Asmaul tidak ingin berhenti bermimpi. Ia ingin PT L Asatran menjadi perusahaan lokal yang mampu bersaing di tingkat global.

    “Harapan saya, perusahaan ini bisa membantu UMKM dan pengusaha kecil dari pelosok daerah agar bisa ekspor produknya ke luar negeri. Karena mimpi itu bukan hanya milik perusahaan besar, tapi juga milik pengusaha kecil,” ucapnya optimis.

    Bagi generasi muda, Asmaul berpesan agar jangan takut bermimpi. “Apa yang kita dapat hari ini adalah hasil dari mimpi di masa lalu. Jadi jangan takut gagal, jangan takut mencoba. Tantangan bukan untuk ditakuti, tapi dijadikan motivasi untuk tumbuh,” tutupnya.

    Bagi Asmaul, kesuksesan bukan hanya soal harta, melainkan kebermanfaatan. Dari hanya ingin membantu keluarga, kini usahanya membuka lapangan kerja dan menginspirasi banyak orang.

    “Selama kita jujur dan mau berusaha, insyaAllah jalan rezeki selalu ada,” tutupnya.(*)

    Komentar
    Additional JS