Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gen Z Istimewa Kanker Kanker Usus Kesehatan Spesial

    Milenial hingga Gen Z Berisiko 4 Kali Lipat Kena Kanker Usus, Waspadai Gejala nya - detik

    4 min read

      

    Milenial hingga Gen Z Berisiko 4 Kali Lipat Kena Kanker Usus, Waspadai Gejalanya

    Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
    Jumat, 17 Okt 2025 19:38 WIB

    Foto: Getty Images/gorodenkoff
    Jakarta -

    Kimmie Ng, dokter onkologi saluran cerna dari Harvard Medical School dan pendiri Young-Onset Colorectal Cancer Center di Boston, mengatakan angka kejadian kanker usus besar dan rektum pada usia muda meningkat sekitar 2 persen setiap tahun sejak pertengahan 1990-an.

    "Awalnya kami kaget, karena pasiennya masih muda, sehat, tidak punya faktor risiko, bahkan tanpa riwayat keluarga, tapi sudah terdiagnosis stadium 4. Dan kasus seperti ini sekarang makin sering," beber Dr Ng.

    Menurutnya, pasien penting untuk mengenali gejala awal kanker kolorektal.

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Gejala utama yang kerap muncul pada pasien muda adalah keluarnya darah bersama tinja.

    "Kalau darah tampak tercampur di dalam tinja, bukan hanya di permukaan atau di tisu, itu lebih mengkhawatirkan dan perlu diperiksa," jelasnya.

    ADVERTISEMENT

    Tanda lain yang harus diwaspadai:

      Faktor Lingkungan Diduga Berperan

      Para peneliti menduga perubahan lingkungan dan gaya hidup modern berperan besar dalam peningkatan kasus kanker di usia muda.

      "Setiap generasi setelah tahun 1950 mengalami risiko yang lebih tinggi," kata dr Ng.

      Baca juga:

      Generasi Muda

      Orang yang lahir tahun 1990, misalnya, punya risiko terkena kanker rektum 4 kali lebih tinggi dan kanker usus besar 2 kali lebih tinggi dibanding mereka yang lahir pada 1950.

      Hal ini menunjukkan penyebabnya tidak mungkin dari genetik semata, karena gen manusia tidak berubah banyak dalam 30 tahun.

      Faktor-faktor lingkungan yang mungkin berperan antara lain:

      Obesitas (kegemukan)

      Kurang aktivitas fisik

      Pola makan tinggi daging merah, ultra processed food, dan gula tambahan.

      Konsumsi minuman berpemanis berlebihan

      Meski begitu, dr Ng mengakui banyak pasien muda yang tidak memiliki faktor risiko sama sekali.

      "Sebagian dari mereka adalah pelari maraton, makan sehat, hidup aktif, tapi tetap terdiagnosis kanker usus besar," ujarnya.

      Baca juga:

      Peran Pemeriksaan Genetik

      Kebanyakan kasus kanker usia muda tidak disebabkan faktor keturunan, tetapi mereka yang terkena di usia muda punya kemungkinan lebih tinggi memiliki sindrom genetik tertentu, seperti Lynch Syndrome atau Familial Adenomatous Polyposis.

      Karena itu, dr Ng menyarankan agar semua pasien muda yang terdiagnosis kanker menjalani tes genetik keluarga.

      Mengetahui riwayat kanker dalam keluarga juga sangat penting. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalaminya, seseorang bisa memulai skrining lebih awal, langkah yang berpotensi menyelamatkan nyawa.

      Walau menakutkan, dr Ng mengingatkan bahwa kanker di usia muda bisa dilawan, terutama jika terdeteksi lebih awal.

      Ia menegaskan pentingnya skrining rutin mulai usia 45 tahun, atau lebih muda bila ada riwayat keluarga.

      "Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa. Banyak orang menunda pemeriksaan karena malu atau takut, padahal semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang sembuh," katanya.

      Baca juga:
      Komentar
      Additional JS