Jarang Dibahas! Ternyata Organ Intim Pria Bisa Menunjuk ke Segala Arah Kok Bisa? - Viva
Jarang Dibahas! Ternyata Organ Intim Pria Bisa Menunjuk ke Segala Arah Kok Bisa?
Lifestyle, VIVA – Ada beberapa bagian tubuh pria yang sering lebih banyak diperhatikan orang, dan organ intim mereka adalah salah satunya. Organ intim jelas berperan dalam hubungan suami istri dan masturbasi. Namun dalam masyarakat, organ intim pria sering dikaitkan dengan kejantanan, maskulinitas, bahkan kekuasaan padahal belum tentu demikian.
Meskipun jadi bahan pembahasan yang tak ada habisnya, berbagai mitos soal penis masih banyak beredar mulai dari anggapan bahwa ukuran sepatu bisa mencerminkan ukuran penis, sampai keyakinan bahwa krim atau minyak tertentu bisa membuatnya lebih besar.
Di sisi lain, banyak orang merasa tabu atau malu saat ingin bertanya tentang organ intim mereka sendiri. Mulai dari penjelasan evolusi kenapa penis bisa berbentuk seperti jamur, hingga apakah penis bisa menyusut seiring usia. Lantaas seperti apa yang benar? Berikut ini jawaban untuk berbagai pertanyaan soal penis yang mungkin kamu malu untuk menanyakannya, sambil memilah mana fakta dan mana mitos seperti dilansir dari laman The Sun, Kamis 20 November 2025.
1. Berapa ukuran penis rata-rata?
Ukuran penis rata-rata adalah sekitar 9 cm saat flasid/lembek dan sekitar 13 cm saat ereksi.
Namun jika kamu mengalami kondisi mikropenis, maka ukurannya kurang dari 7 cm. Jika kamu memiliki mikropenis, kamu bisa mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit terdekat.
Perlu diketahui bahwa panjang penis yang terlihat di luar bukan keseluruhan ukuran, ada jaringan penis dengan panjang hampir sama yang berada di dalam tubuh, memanjang ke arah panggul.
Banyak pembicaraan tentang ukuran penis dan anggapan bahwa ’size matters’. Namun, dalam sebuah hubungan suami istri, bagi sebagian pasangan ukuran tidak menjadi sebuah masalah. Bahkan dalam studi menunjukkan bahwa 45 persen pria tidak puas dengan ukuran penisnya, tetapi 85 persen wanita yang disurvei justru mengaku puas dengan ukuran pasangannya.
Artinya, ukuran penis cenderung lebih menjadi beban pikiran bagi pria daripada wanita. Hal itu mungkin karena sebagian besar wanita tidak mencapai orgasme hanya melalui penetrasi, tetapi membutuhkan stimulasi klitoris.
2. Apakah ukuran sepatu mencerminkan ukuran penis?
Tidak. Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 100 pria dengan berbagai usia menemukan tidak ada hubungan antara ukuran sepatu dan panjang penis.
3. Kenapa bentuk organ intim pria seperti jamur?
Bentuk penis berbeda-beda, tetapi dari sudut pandang evolusi, batang penis berbentuk silinder agar bisa masuk ke dalam vagina yang juga menyerupai tabung otot.
Lalu bagaimana dengan bentuk glans atau kepala penis? Glans penis biasanya tertutup kulup (kecuali sudah disunat) dan kulup tersebut akan tertarik saat penis ereksi sehingga kepala penis tampak sepenuhnya. Ini membuat ada bagian yang membentuk ridge atau lekukan antara batang dan kepala penis sehingga memberi kesan seperti jamur.
Salah satu teori tentang bentuk ini disebut semen displacement theory. Teori ini menyebutkan bahwa bentuk lekukan tersebut ’mengais’ sisa sperma dari pasangan seksual sebelumnya, yang secara evolusi bisa dianggap sebagai pesaing.
Teori ini bahkan pernah diuji di laboratorium. Para peneliti pernah membuat larutan pati dan air untuk meniru konsistensi semen, lalu memasukkannya ke dalam tabung yang mewakili vagina.
Hasilnya, penis berbentuk jamur mengeluarkan 90% larutan hanya dengan satu dorongan, sedangkan alat yang tidak memiliki lekukan hanya mampu mengeluarkan 35%.
4. Apakah penis bisa menunjuk ke arah mana saja?
Jawabannya iya. Saat ereksi, penis bisa mengarah ke berbagai posisi ke atas, ke depan, atau bahkan sedikit ke bawah seperti yang ditemukan dalam studi terhadap hampir 1.500 pria. Selain itu, penis yang memiliki sedikit lengkungan adalah hal yang sangat normal. Lengkungan 5–30 derajat dianggap sehat. Namun jika lengkungannya berlebihan, menimbulkan nyeri, atau mengganggu ereksi maupun hubungan seksual, kamu disarankan berkonsultasi ke dokter.
5. Apakah penis bisa mengecil?
Bisa. Ada beberapa penyebab penis menyusut, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah perifer, aliran darah ke penis menurun, kadar testosteron rendah, penuaan hingga penyakit Peyronie yang menyebabkan penis melengkung parah. Beberapa perawatan kanker prostat, seperti operasi pengangkatan prostat, juga dapat memengaruhi ukuran penis.
6. Apakah ereksi berulang saat tidur itu normal?
Jawabannya, sangat normal. Banyak orang mengira mimpi basah hanya terjadi pada masa pubertas, tetapi rata-rata pria dewasa mengalami 3–5 ereksi setiap malam, dan morning glory adalah ereksi yang terjadi paling akhir. Ereksi ini kemungkinan besar terjadi saat tidur fase REM, meskipun penyebab pastinya belum diketahui. Setiap ereksi bisa berlangsung 25–30 menit, sehingga total waktu ereksi selama tidur bisa mencapai sekitar dua jam.
7. “Showers” atau “growers”?
Ukuran penis saat lemas, tidak selalu mencerminkan ukurannya. Penis yang kecil cenderung bertambah panjang lebih banyak dibanding penis yang sudah panjang saat tidak ereksi. Studi tahun 1980-an menunjukkan bahwa penis panjang bertambah sekitar 50 persen dari panjang flasid ke ereksi, sedangkan penis pendek bertambah hampir 90 persen.
Saat ereksi, variasi ukuran juga lebih kecil, ukuran penis flasid bisa berbeda sekitar 3 cm antarpria, tetapi saat ereksi perbedaan itu hanya sekitar 1,7 cm. Studi dari tahun 2023 menemukan bahwa sekitar 25 persen pria adalah growers (penis yang saat lemas terlihat kecil, tetapi saat ereksi memanjang jauh lebih banyak) dan 25 persen adalah showers (penis yang saat lemas sudah terlihat lebih panjang, tetapi saat ereksi tidak terlalu bertambah panjang), sementara sisanya berada di zona abu-abu.
8. Apakah krim atau minyak bisa memperbesar penis?
Jawabannya tidak bisa. Satu-satunya cara yang terbukti dapat memperbesar penis adalah operasi, baik untuk menambah panjang maupun ketebalan. Operasi menambah panjang biasanya dilakukan dengan memotong ligamen yang mengikat penis ke panggul tetapi ini hanya memperpanjang penis saat flasid, bukan saat ereksi.
Untuk menambah ketebalan, prosedurnya bisa berupa transplantasi lemak atau pemasangan implan.
Prosedur seperti ini biasanya hanya diberikan oleh layanan terpercaya jika pasien memiliki mikropenis.