0
News
    Home Banyuwangi Berita Featured Rumah Tahan Gempa Spesial

    Pemkab Banyuwangi Gandeng PMI Bangun Rumah Tahan Gempa dengan Metode Retrofitting - beritajatim.com

    3 min read

     

    Pemkab Banyuwangi Gandeng PMI Bangun Rumah Tahan Gempa dengan Metode Retrofitting



    Ayu Lestari
    Bupati Ipuk saat meresmikan rumah tahan gempa di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah.

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi membantu warga membangun rumah tahan gempa sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana dan perlindungan masyarakat di wilayah rawan gempa.

    Program pembangunan rumah tahan gempa tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Selasa (30/12/2025).

    Dalam program ini, Pemkab Banyuwangi dan PMI melakukan perbaikan rumah warga menggunakan metode retrofitting, yakni teknik penguatan struktur bangunan agar lebih tahan terhadap goncangan gempa. Selain itu, PMI juga melakukan puluhan bedah rumah warga pra sejahtera dengan metode semi retrofitting.

    Retrofitting merupakan metode pembangunan atau perbaikan rumah dengan memperkuat bagian-bagian struktur utama bangunan. Sejumlah komponen rumah diperiksa dan diperkuat, mulai dari dinding, tiang beton, ukuran pintu, atap, hingga bagian teras.

    “Program bedah rumah retrofitting ini adalah upaya preventif untuk perlindungan warga. Korban jiwa bisa dihindari,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani.

    Ipuk menjelaskan, metode retrofitting tidak hanya berfungsi sebagai langkah mitigasi bencana, tetapi juga meningkatkan kualitas hunian dari sisi kesehatan dan kenyamanan penghuni.

    “Sederhana tapi sehat. Jadi tidak hanya sekadar memperbaiki, namun hal-hal lainnya seperti keamanan, sanitasi, sirkulasi udara, penyediaan air bersih, dan lainnya juga diperhatikan,” jelas Ipuk.

    Foto BeritaJatim.com

    Ia menegaskan, ke depan model rumah retrofitting akan diadopsi secara bertahap dalam program bedah rumah di Banyuwangi agar rumah warga tidak hanya layak huni, tetapi juga aman dari risiko bencana.

    “Ke depan secara bertahap model rumah retrofitting akan diadopsi pada program bedah rumah di Banyuwangi. Karena tidak hanya hanya layak huni, namun juga layak keamanannya,” imbuhnya.

    Ketua PMI Banyuwangi Mujiono menambahkan, program bedah rumah dengan metode retrofitting telah dijalankan PMI Banyuwangi sejak tahun 2021. Hingga kini, sebanyak 12 rumah retrofitting telah dibangun dan tersebar di sejumlah wilayah rawan gempa, antara lain Kecamatan Glagah, Blimbingsari, Songgon, Tegaldlimo, dan Purwoharjo.

    “Rumah ini menjadi model atau percontohan bagi pembangunan rumah tahan gempa di sekitarnya. Pembangunannya menggunakan dana hibah dari Pemkab Banyuwangi, sementara PMI merupakan inisiator program sekaligus sebagai pelaksana pembangunannya,” kata Mujiono yang juga menjabat Wakil Bupati Banyuwangi.

    Selain pembangunan fisik, PMI Banyuwangi juga aktif melakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan bangunan retrofitting. Pelatihan tersebut telah diikuti ratusan peserta yang terdiri dari pekerja konstruksi lokal, tukang batu, kontraktor kecil, anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), serta tokoh masyarakat.

    “Semacam ToT, kami punya tenaga yang sudah biasa membangun bangunan retrofitting, dan tenaga tersebut kami ajak untuk melatih tukang dan sejumlah kontraktir tentang bangunan tahan gempa. Misalnya harus memakai bahan bangunan yang seperti apa, bagaimana ukurannya, dan lain-lain,” pungkas Mujiono. [alr/beq]

    Komentar
    Additional JS