Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home DBD Demam Berdarah Dengue Featured Kesehatan Pilihan

    Terkena DBD Dua Kali Lebih Berisiko? Ini Penjelasan Dokter - BeritaSatu.

    3 min read

     Terkena DBD Dua Kali Lebih Berisiko? Ini Penjelasan Dokter

    BeritaSatu.com

    Jakarta, Beritasatu.com - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan pendarahan. 

    ADVERTISEMENT

    Perlu diperhatikan, jika seseorang berisiko terserang DBD hingga dua kali maka penting untuk segera mencari perawatan medis, karena nantinya dapat menjadi lebih parah dari serangan demam berdarah sebelumnya.

    "Jadi, DBD itu akan menjadi berat kalau serangan yang kedua, namanya infeksi sekunder," kata dokter spesialis penyakit dalam, dr Soroy Lardo, seperti dikutip dari Antara.

    Ia menjelaskan, dalam beberapa penelitian menurut sebuah, infeksi sekunder akan menimbulkan kompleks antibodi sehingga mengakibatkan replikasi virus lebih tinggi.

    Demam berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan kondisi seperti trombositopenia (penurunan jumlah trombosit). 

    Kondisi tersebut dapat berujung pada komplikasi serius seperti syok dan pendarahan yang membahayakan. Oleh karena itu, pengelolaan yang cepat dan tepat sangat penting dalam penanganan demam berdarah dengue.

    Soroy mengatakan, salah satu parameter yang dipantau adalah jumlah trombosit dalam tubuh. Ketika jumlah trombosit turun di bawah 100.000 mikroliter, itu menjadi tanda peringatan penting dan perawatan medis segera harus dilakukan. 

    "Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi pada DBD," pungkasnya.

    Demam Berdarah Dengeu

    DBD

    Risiko Terserang DBD

    Dua Kali

    Simak berita dan artikel lainnya di Google News

    Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

    Komentar
    Additional JS