4 Orang Meninggal Dunia akibat Campak di Sumenep - Kompas
Kesehatan,
4 Orang Meninggal Dunia akibat Campak di Sumenep
/data/photo/2025/05/14/682492c074bc4.jpg)
SUMENEP, KOMPAS.com – Campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak hanya menyebar luas, tetapi juga menyebabkan kematian.
Sejak Februari hingga akhir Juli 2025, empat penderita campak dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit ini.
“Yang kemarin itu, sampai dengan 28 Juli 4 kasus kematian,” kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Kasus Campak di Sumenep Meningkat Capai 800 Orang, Rata-rata Penderita Balita
Syamsuri mengatakan, korban umumnya meninggal saat dirawat di rumah sakit karena mengalami komplikasi.
Duduk Perkara Kasus Royalti Mie Gacoan, Berakhir Bayar Rp 2 Miliar ke SELMI
“Rata-rata korban meninggal di rumah sakit, ya mungkin karena ada komplikasi,” katanya.
Mantan Kepala Puskesmas Pandian itu mengatakan, penanganan yang terlambat bisa memperburuk kondisi pasien.
Terlebih, jika mengarah pada pneumonia atau diare.
Hal yang mengejutkan, sebagian besar penderita campak sudah pernah mendapat imunisasi.
“Rata-rata yang terserang campak sudah terimunisasi,” ujar Syamsuri.
Baca juga: Suspek Campak di Pohuwato Meningkat, Dinkes Gorontalo: Banyak Anak Tak Diimunisasi
Sejak Februari hingga Juli 2025, lebih dari 800 warga Sumenep tercatat terserang campak.
Sebagian besar penderita adalah anak usia satu hingga empat tahun. “Sekitar 52 persen penderita adalah anak usia satu sampai empat tahun,” ujarnya.
Jenis campak yang ditemukan adalah tipe umum, yaitu campak morbili atau measles.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Selamatkan KTP dari Pinjol, Begini Cara Mengeceknya