Benarkah GERD Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter - Kompas
Kesehatan,
Benarkah GERD Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter
/data/photo/2022/06/28/62baed992097c.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang khawatir penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa menyebabkan kematian mendadak.
Namun, benarkah GERD bisa memicu kematian mendadak?
“Enggak mungkin meninggal mendadak karena GERD. Perlu diketahui, GERD itu kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi dr. Imelda Maria Loho, Sp.P.D., Subsp.G.E.H.(K), FINASIM.
Hal itu diungkapnya dalam Media Discussion bersama RS Pondok Indah Group di Bouclette Deli, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Sederet Masalah di Perbatasan Indonesia-Timor Leste: Jalan Rusak Berat, Sering Mati Listrik
Baca juga: Mengenal GERD: Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Ia menegaskan, kondisi GERD tidak bisa langsung menyebabkan kematian mendadak.
Menurut dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Puri Indah ini, banyak yang menganggap GERD sebagai penyebab kematian mendadak karena letak jantung dan kerongkongan yang berdekatan, yakni sama-sama berada di sisi kiri tubuh.
Hal ini kerap membuat masyarakat awam keliru membedakan gejala keduanya.
“Kalau meninggal mendadak itu biasanya karena sakit jantung, karena lokasi jantung dengan kerongkongan itu berdekatan, sama-sama di sebelah kiri, sehingga banyak yang mengira karena GERD,” ungkapnya.
Gejala serangan jantung memang bisa menyerupai keluhan GERD, seperti dada terasa panas dan jantung berdebar.
Namun, Imelda mengungkap, serangan jantung biasanya disertai gejala atau keluhan tambahan yang khas, seperti nyeri di leher.
Meski begitu, setiap orang bisa memiliki gejala yang berbeda-beda.
“Kalau mengalami serangan jantung, keluhannya itu dadanya terasa panas, jantung deg-degan, gejalanya pun bisa beda-beda memang setiap orang,” tutur Imelda.
“Tapi biasanya ada sensasi lain, seperti keringat dingin, nyeri menjalar ke leher, dan lain-lain,” sambungnya.
Oleh karenanya, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami perbedaan antara gejala GERD dan serangan jantung agar tidak terjadi salah persepsi, serta mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Disangka GERD, Meriam Bellina Alami Serangan Jantung, Kenali Bedanya
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Kenapa Ukraina Ogah "Obral" Donbas ke Rusia? Ini Alasan Putin Bernafsu Kuasai