Jangan Remehkan Komplikasi Penyakit akibat GERD / Kompas
Kesehatan,
Jangan Remehkan Komplikasi Penyakit akibat GERD
/data/photo/2023/03/28/64225f40893b6.jpg)
KOMPAS.com - Penyakit refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease/GERD) akan membuat penderitanya tidak nyaman akibat rasa panas di dada (heart burn). Selain itu GERD juga bisa menyebabkan komplikasi yang tidak boleh diremehkan.
Pakar kesehatan saluran cerna Prof.Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH menyebutkan, penyakit GERD harus segera ditangani agar tidak menyebabkan berbagai komplikasi.
"Dinding esofagus atau kerongkongan yang terpapar asam lambung terus-menerus akan mengalami iritasi dan akhirnya berubah bentuk yang disebut sebagai barret's esophagus," kata Prof.Ari dalam media edukasi di Jakarta (14/8/2025).
Dalam jangka panjang, iritasi dan peradangan pada dinding esofagus dapat menyebabkan penyakit lebih serius yaitu kanker esofagus.
Jokowi Hadir Sidang Tahunan MPR RI, Duduk Samping SBY
Baca juga: Jangan Berlebihan, Makanan Berlemak Bisa Memicu GERD
Selain di bagian kerongkongan, naiknya asam lambung juga bisa menyebabkan gangguan di berbagai organ. Misalnya saja ke gangguan pernapasan yang bisa memicu batuk berulang, kekambuhan asma, hingga hilangnya suara.
Pada kasus yang lebih berat, perlukaan di kerongkongan akibat GERD juga bisa menyebabkan muntah darah.
"Naiknya asam lambung tidak boleh dianggap sepele karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi, baik secara langsung ke esofagus atua organ lain," ujarnya.
Pemeriksaan dan pengobatan GERD
Sejumlah pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengetahui adanya GERD. Pemeriksaan awal antara lain berupa memonitor kadar pH selama 24 jam, hingga endoskopi esofagogram atau memasukkan alat untuk meneropong kerongkongan.
"Dengan endoskopi akan terlihat ada tidaknya perlukaan di kerongkongan," kata Prof.Ari.
Baca juga: Kenali Penyakit Asam Lambung: Gejala, Komplikasi, dan Cara Mencegahnya
Pengobatan GERD dilakukan dengan pemberian obat golongan PPI (proton pump inhibitor) yang bekerja untuk mengurangi produksi asam lambung.
Meski begitu pada sebagian pasien obat ini sering tidak efektif lagi. Saat ini sudah hadir obat baru golongan PCAB (potassium-competitive acid blocker) yang bekerja dengan cara menghambat enzim yang memompa asam ke dalam lambung.
Menurut Prof.Ari, obat golongan baru ini memiliki sejumlah kelebihan dibanding obat PPI, antara lain bisa bekerja lebih cepat dan lebih tahan lama.
Baca juga: Pengaruh Cuaca pada Kulit yang Kering dan Berminyak
"Kalau bekerjanya lebih cepat tentu akan lebih nyaman untuk pasien," katanya.
Selain itu, obat golongan PCAB juga langsung aktif di lambung sehingga tidak tergantung waktu makan dan bisa dikonsumsi kapan saja tanpa menunggu sebelum makan seperti obat konvensional.
Ditambahkan oleh Prof.Ari, selain konsumsi obat, pasien GERD juga perlu melakukan perubahan gaya hidup dengan cara mengurangi asupan makanan yang bisa memicu lemahnya klep di lambung, misalnya makanan tinggi lemak dan tinggi garam. Konsumsi alkohol, rokok, dan kafein juga perlu dihindari.
Baca juga: Benarkah GERD Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!Susunan Acara Sidang Tahunan MPR 2025 dan Pidato Prabowo, Sajikan Hal Baru