Lebih Kuat Mana, Rangka Atap Kayu atau Baja Ringan? Ini Kata Dosen UGM - Kompas
Lebih Kuat Mana, Rangka Atap Kayu atau Baja Ringan? Ini Kata Dosen UGM
Lebih Kuat Mana, Rangka Atap Kayu atau Baja Ringan? Ini Kata Dosen UGM

KOMPAS.com - Saat membangun rumah atau gedung, pemilihan material rangka atap menjadi hal penting yang tak boleh diabaikan.
Rangka atap idealnya terbuat dari bahan yang kuat dan kokoh agar tahan terhadap hujan deras maupun terpaan angin kencang.
Pemilihan bahan yang keliru dapat berisiko fatal, seperti peristiwa ambruknya atap di SMK Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan SMP Pasundan 1, Kota Bandung, pada Senin (3/11/2025) pukul 14.40 WIB.
Atap kedua bangunan sekolah itu roboh saat hujan lebat, dan reruntuhannya menimpa puluhan siswa yang sedang belajar.
Beberapa siswa mengalami luka serius di kepala, kaki, dan bagian tubuh lain, bahkan ada yang mengalami patah tulang. Tiga siswa di antaranya harus menjalani perawatan di RSUD Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Lantas, bahan apa yang paling kuat untuk rangka atap agar tidak mudah roboh diterpa hujan dan angin kencang?
Rangka atap kayu vs baja ringan, mana lebih kuat?
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ashar Saputra, menjelaskan material kayu lebih aman terhadap hujan dan angin kencang dibanding baja ringan.
“Kayu lebih aman,” kata Ashar saat dimintai pandangan Kompas.com, Rabu (5/11/2025).
Ia menyebut, jenis kayu seperti jati, ulin, atau sonokeling bisa menjadi pilihan karena memiliki tingkat kekerasan dan daya tahan lebih tinggi.
Usia pakainya pun bisa lebih panjang, asalkan terhindar dari kelembapan dan serangan jamur.
Namun, untuk bangunan dengan bentang lebar seperti sekolah, Ashar menyarankan agar menggunakan rangka baja profil double siku, bukan kayu.
Sebab, rangka kayu perlu pemeriksaan rutin karena rentan bocor dan lapuk akibat paparan kelembapan.
Sementara itu, rangka baja ringan justru sebaiknya dihindari.
“Dengan adanya hujan dan angin kencang, baja ringan akan lebih mudah tertekuk dan sambungannya lebih cepat kendur,” ujar Ashar.
Ashar pada akhirnya menegaskan bahwa apa pun jenis material yang digunakan, baik kayu maupun baja, harus dipasang dengan perhitungan teknis yang tepat.
Bukan hanya soal pemilihan bahan, desain dan teknis pemasangan juga penting diperhatikan agar atap tidak mudah roboh saat terkena hujan dan angin kencang.
Perbandingan atap kayu dan baja ringan
Diberitakan Kompas.com (2022), atap kayu dan baja ringan pada dasarnya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Berikut perbandingan umum antara kedua material rangka atap tersebut:
1. Harga
Rangka kayu cenderung lebih mahal karena ketersediaan kayu berkualitas semakin terbatas, membuat harganya fluktuatif.
Sebaliknya, baja ringan lebih terjangkau karena diproduksi massal dengan suplai yang stabil.
2. Kekuatan dan keawetan
Baja ringan memiliki kekuatan seragam karena diproduksi oleh pabrikan, sementara kekuatan kayu bervariasi tergantung jenisnya.
Namun, kayu lebih rentan terhadap kelembapan yang bisa memicu jamur, sedangkan baja ringan bisa berkarat jika terpapar air terlalu lama.
3. Keamanan listrik
Kayu merupakan material isolator, sehingga lebih aman dari risiko tersetrum.
Baja ringan bersifat konduktor, sehingga saat melakukan perbaikan sistem kelistrikan, aliran listrik sebaiknya dimatikan terlebih dahulu.
Itulah perbandingan rangka atap kayu dengan baja ringan.