Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kesehatan Stroke

    Waspadai Stroke Sejak Dini, Gaya Hidup Pemicu Utama - RRI

    1 min read

     Kesehatan, 

    RRI.co.id - Waspadai Stroke Sejak Dini, Gaya Hidup Pemicu Utama

    KBRN, Manado: Stroke masih menjadi salah satu penyakit pembunuh utama di dunia, dan kini semakin banyak menyerang usia muda. Penting bagi masyarakat untuk mengenali penyebab dan faktor risiko stroke guna melakukan pencegahan sejak dini.

    Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Kedua kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak bahkan kematian jika tidak ditangani segera.

    Salah satu faktor utama penyebab stroke adalah konsumsi alkohol secara berlebihan. Seperti dikutip dari laman polri.go.id alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan risiko pembekuan darah. Tekanan darah tinggi sendiri merupakan salah satu faktor risiko terbesar dalam kejadian stroke.

    Selain alkohol, pola makan yang tidak sehat juga turut menyumbang risiko. Makanan tinggi lemak jenuh seperti junk food, daging merah, jeroan, dan makanan yang digoreng dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Sebaliknya, pola makan sehat yang mencakup sayuran, biji-bijian, ikan, minyak zaitun, dan kacang-kacangan disarankan untuk menurunkan risiko stroke.

    Kesehatan mental dan hubungan sosial pun berpengaruh signifikan terhadap risiko stroke. Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang tidak bahagia dalam pernikahan memiliki risiko stroke setara dengan mereka yang lajang. Peningkatan kebahagiaan disebut dapat menurunkan risiko stroke sebesar 41 persen pada pria dan 18 persen pada wanita. Oleh karena itu, menjaga suasana hati dan mengelola stres adalah bagian penting dari pencegahan penyakit ini.

    Faktor lain yang tak kalah penting adalah berat badan berlebih dan merokok. Orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko stroke 1,4 hingga 2,2 kali lebih besar dibanding mereka yang memiliki BMI normal. Sementara itu, merokok disebut dapat menggandakan risiko stroke. Namun kabar baiknya, risiko ini akan menurun secara signifikan setelah berhenti merokok, bahkan bagi mantan perokok berat sekalipun.

    Stroke adalah penyakit yang tidak memandang usia. Mulai dari remaja hingga lansia, siapa saja bisa terkena. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala stroke sejak awal, seperti wajah mencong, kesulitan bicara, hingga kelemahan di satu sisi tubuh, agar bisa segera mendapat penanganan medis yang tepat. Menjaga gaya hidup sehat, menghindari kebiasaan buruk, serta mengelola stres dan emosi menjadi langkah penting untuk mencegah stroke. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.


    Komentar
    Additional JS