Penanganan Tepat Setelah Mobil Terjang Banjir, Cegah Turun Mesin - Kompas
Penanganan Tepat Setelah Mobil Terjang Banjir, Cegah Turun Mesin
SOLO, KOMPAS.com - Setelah menerjang banjir, mobil tak selalu mengalami kerusakan yang bikin mobil mogok. Ketinggian air menentukan, apakah air akan masuk ke ruang bakar atau tidak.
Meski tidak mogok, bukan berarti mobil sudah bisa diartikan selamat, pasalnya ada kemungkinan kerusakan lainnya, yakni air masuk ke ruang oli.
Dengan bercampurnya air dengan oli, maka kerusakan tidak akan muncul dalam waktu singkat, melainkan secara perlahan dan akhirnya membuat suara mesin kasar.
Baca juga: Waspadai Oli Mobil Berubah Warna Setelah Menerobos Banjir
Imun, pemilik bengkel Spesialis Ford Trucuk Klaten mengatakan masalah air bercampur dengan oli mesin kerap tak disadari oleh pengguna mobil.
Penampakan Dampak Topan Kalmaegi di Filipina dan Vietnam, Mobil-mobil Terbalik
“Pasalnya, tidak ada indikator yang menginformasikan ke pengguna bahwa kualitas oli sudah jelek akibat air, tahu-tahu suara mesin jadi kasar atau performa turun, dan pemilik baru ingat bahwa tempo hari pernah menerjang banjir,” ucap Imun kepada KOMPAS.com, Jumat (7/11/2025).
Seharusnya, setelah mobil menerjang banjir, konsumen langsung memeriksa oli mesin dan transmisi. Pastikan warnanya masih bagus dan tak ada tanda-tanda air di dalam oli.
Baca juga: Cara Memperkecil Peluang Mobil Mogok saat Melewati Banjir

Lihat Foto
“Bila oli mesin atau transmisi yang tercampur air, maka oli harus diganti, bila perlu lakukan penggantian beberapa kali sampai sia air benar-benar terbuang,” ucap Imun.
Bila pemeriksaan oli ini terlewat, dan ternyata kondisinya sudah tercampur air, maka penyakit mobil akan muncul semacam bom waktu. Seperti mobil tak mau jalan, ternyata oli transmisinya sudah jelek.
Selain itu, bisa juga suara mesin menjadi kasar karena pelumasan tidak optimal. Jika sudah demikian, solusinya adalah turun mesin untuk ganti komponen yang aus.
Baca juga: Mobil Mogok Usai Terobos Banjir, Jangan Coba Starter Lagi
“Bila penanganan tepat, oli dan filter langsung diperiksa atau diganti setelah menerobos banjir, maka risiko turun mesin atau transmisi bisa dihindari, sehingga biasa perawatan tak akan membengkak,” ucap Imun.
Selain soal pelumas, setelah mobil menerjang banjir juga berpotensi mengalami gangguan kompresi karena water hammer. Komponen seperti lengan piston, dan gasket kepala silinder bisa bocor.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel Spesialis Nissan - Honda Yogyakarta mengatakan kompresi mesin yang turun tak selalu membuat mobil mogok, tapi bisa menimbulkan gejala ringan.
Baca juga: Faktor Penyebab Mobil Mogok Saat Melewati Banjir

Lihat Foto
“Seperti mesin brebet kecil, kadang ini tidak disadari oleh konsumen, tapi sebenarnya kompresi sudah turun, dan lama-lama bisa makin parah dan menyebabkan performa nge-drop,” ucap Hardi kepada KOMPAS.com, Kamis (6/11/2025).
Nah, dengan penanganan tepat di atas, maka risiko turun mesin dan transmisi bisa berkurang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangJet Tempur Israel Serang Hizbullah di Lebanon, Mobil Berjalan Disasar Rudal