Waspada Campak, Empat Orang di Sumenep Meninggal - RRi
Kesehatan,
RRI.co.id - Waspada Campak, Empat Orang di Sumenep Meninggal

KBRN, Sumenep: Selain jumlah kasus campak yang tinggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, juga mencatat adanya korban jiwa akibat penyakit tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, tercatat sekitar 800 kasus campak terjadi sepanjang Februari hingga Juli 2025. Dari jumlah tersebut, 4 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menyampaikan bahwa seluruh pasien yang meninggal sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit setelah dirujuk dari puskesmas.
"Data kasus meninggal dunia itu hingga 28 Juni, ada empat kasus. Diduga ada komplikasi yang memperburuk kondisi penderita," ujar Syamsuri, Senin (4/8/2025).
Penyelidikan epidemiologi yang dilakukan Dinkes P2KB menunjukkan bahwa peningkatan kasus campak di Kabupaten Sumenep dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
"Cuaca sangat berperan dalam menurunkan daya tahan tubuh anak. Hal ini turut memicu tingginya angka penularan campak," tambah Syamsuri.
Dari total kasus yang tercatat, 52 persen di antaranya dialami oleh anak-anak berusia 1 hingga 4 tahun. Kelompok usia ini memang tergolong rentan terhadap infeksi campak, terutama jika belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes P2KB Sumenep kini tengah menggencarkan program imunisasi kejar bagi balita dan anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
"Itu kita gencarkan bagi yang belum mendapatkan imunisasi. Kasus yang terjadi tentu menjadi perhatian kita," tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna memperoleh imunisasi, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.